Parkour Indonesia: Uji Andrenalin, Tapi Tak Extreme

Kota Pekanbaru muncul sebagai daya tarik baru bagi pecinta olahraga extreme, keberhasilan ini tak lepas dari perkembangan pemerintahan kota tersebut. Termasuk pola atas kerja keras dari perkembangan komunitas yang ada di Pekanbaru.

Salah satu perkembangan yang nampak jelas adalah dari segi Olahraga, dimana Parkour yang merupakan olahraga extreme ini sekarang hadir di Pekanbaru. Terhitung sudah banyak masyarakat Pekanbaru yang menggeluti olahraga tersebut.

Berbica tentang Parkour, maka pandangan orang langsung menyebut bahwa Parkour adalah salah satu jenis olahraga extrim yang bermodalkan nekat. Akan tetapi, dalam pendefinisiannya Parkour tidak extrema dan bisa menggeluti olahraga ini tanpa basic.

Melalui keterangan dari Ketua Komunitas Parkour Flow it Pekanbaru, Ramadhani menjelaskan ada sebuah film yang sukses memperkenalkan Parkour ke seluruh dunia termasuk di Indonesia sendiri. Film yang dimaksud adalah Yamakasi atau District 13 yang diperankan oleh David Belle kawan-kawan.

Ramadhani menambahkan jika pemeran film tersebut, sejatinya sudah menggeluti olahraga Parkour selama bertahun-tahun dan sukses menjadi profesional berkat kerja kerasnya.

“Parkour bukanlah olahraga extrim. Kebetulan disini, kami menganut pada sistem safety, bukannya nekat. Seperti yang bisa dilihat di film District 13, parkour itu bisa dibilang percampuran anatara olahraga lari, climbing, vaulting, senam lantai dan bela diri,” cetus Ramadhani kepada media.

Berdasarkan pandangan Ramadhani, Parkour itu dituntut pada kekuatan kaki dan juga keseimbangan pada gerakan tubuh. Ini merumuskan pada seseorang yang ingin melewati sebuah rintangan dengan mulus untuk mencapai satu titik tujuan secara cepat bagai kilat.

“Kami disini juga dari awal, kaga bisa apa-apa. Semuanya melalui proses latihan yang serius. Selama empat bulan, kalau serius latihan saya rasa sudah mahir. Tinggal penyesuaian untuk sebuah kreasi saja,” cetus Ramadhani.

Ramadhani menambahkan jika olahraga ini juga bisa ditekuni oleh banyak golongan, baik muda maupun tua. Untuk bisa bergabung bersama komunitas Parkour Pekanbaru, Ramadhani melanjutkan bahwa semua proses yang ada gratis alias tidak dimintan biaya.

Dia lebih menekankan bahwa disini, Parkour Pekanbaru mengedepankan sistem kekeluargaan. ‘Kami disini adalah keluarga, lantas untuk apa malu untuk bergabung bersama kami’, inilah selogan dari Parkour Pekanbaru.

“Anda hanya diharuskan memakai celana dan sepatu yang nyaman untuk digunakan saat latihan. Seperti celana training dan sepatu running. Semua ini hanya untuk mengurangi resiko cedera,” Ramadhani mengakhiri.

 

Leave a comment